Kehadiran IFP di banyak sekolah menjadi momentum penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, mendorong kreativitas guru, serta memperkuat literasi digital siswa sejak jenjang sekolah dasar.
Fitur Unggulan IFP untuk Pembelajaran Modern
Perangkat IFP bantuan pemerintah hadir dengan berbagai fitur canggih, antara lain:
-
Layar sentuh interaktif berukuran besar, yang memungkinkan guru dan siswa berkolaborasi langsung dengan sentuhan jari atau stylus.
-
Tampilan multimedia, mendukung pemutaran video, gambar, animasi, dan simulasi edukatif.
-
Kolaborasi kelas real-time, memfasilitasi kuis, kerja kelompok, dan pemecahan masalah secara interaktif.
-
Integrasi dengan laptop dan jaringan internet, sehingga memudahkan akses sumber belajar digital.
-
Fitur penyimpanan otomatis, memungkinkan materi disimpan dan dibuka kembali tanpa menulis ulang.
Dengan fitur ini, pembelajaran dapat berlangsung lebih dinamis, interaktif, dan menyenangkan.
Manfaat bagi Mutu Pembelajaran
Pemanfaatan IFP membawa sejumlah manfaat strategis, di antaranya:
-
Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.
-
Membantu guru menyampaikan materi secara visual dan kontekstual.
-
Memungkinkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai gaya belajar siswa.
-
Mewujudkan suasana kelas yang aktif, kolaboratif, dan kreatif.
-
Membantu sekolah mempersiapkan generasi digital abad ke-21.
Keterbatasan Perangkat dan Harapan Ke Depan
Meski membawa manfaat besar, sekolah masih menghadapi tantangan karena setiap sekolah hanya menerima satu unit IFP. Kondisi ini menuntut penjadwalan bergiliran antar kelas sehingga belum semua siswa dapat menikmatinya secara maksimal.
Satuan pendidikan berharap pemerintah ke depan dapat menambah unit perangkat sehingga setiap rombongan belajar (rombel) memiliki IFP secara merata.
“Kami bersyukur atas bantuan ini, namun untuk pemerataan akses, besar harapan kami agar ke depannya setiap kelas dapat memiliki perangkat serupa,” ujar salah satu kepala sekolah.
Selain itu, sekolah juga menyoroti kebutuhan pelatihan teknis dan pedagogis bagi guru agar pemanfaatan fitur IFP dapat optimal.
“Diperlukan pelatihan khusus agar guru mampu menggali seluruh potensi fitur yang tersedia dan tidak hanya menggunakan secara dasar,” tambahnya.
Pelaksanaan Perakitan di SD Negeri 2 Tunahan
Di SD Negeri 2 Tunahan, proses perakitan perangkat IFP dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Desember 2025 pukul 16.00–17.00 WIB oleh tim teknis yang ditugaskan. Namun, dalam proses tersebut tidak disertai sesi pengenalan fitur atau pelatihan penggunaan bagi guru.
Akibatnya, para guru harus berinisiatif mencari sumber belajar secara mandiri. Saat ini, guru-guru SD Negeri 2 Tunahan mempelajari cara penggunaan dan pemanfaatan fitur-fitur IFP melalui referensi dari media sosial, video pembelajaran, serta komunitas digital pendidikan.
Para guru berharap, pada awal Semester 2 tahun ajaran ini, mereka sudah siap dan percaya diri menggunakan IFP dalam pembelajaran di depan murid sehingga manfaat teknologi dapat dirasakan secara maksimal.
Keamanan Data dan Aplikasi Pendukung
Untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat, sekolah dianjurkan mengunduh aplikasi pendukung seperti:
-
Whiteboard digital interaktif,
-
Aplikasi kuis dan gamifikasi pembelajaran,
-
Aplikasi multimedia edukasi,
-
Platform pembelajaran digital nasional,
-
Aplikasi presentasi dan kolaborasi kelas.
Di sisi lain, penerapan literasi keamanan digital menjadi prioritas melalui penggunaan aplikasi legal, pengaturan hak akses, dan perlindungan jaringan internet sekolah.
Penutup
Program bantuan IFP tahun 2025 membuktikan komitmen pemerintah dalam membangun budaya belajar berbasis teknologi. Walaupun masih terdapat keterbatasan jumlah perangkat dan belum tersedianya pelatihan teknis bagi guru, semangat inovasi dan kemandirian tenaga pendidik menjadi modal utama dalam mengoptimalkan pemanfaatannya.
IFP bukan sekadar perangkat, tetapi langkah nyata menuju ruang kelas modern yang kreatif, inspiratif, dan sesuai kebutuhan pendidikan masa depan.
Bagaimana dengan IFP di sekolah/madrasah bapak/ibu? Sudahkan terinstal dan digunakan? Silahkan berbagi cerita di kolom komentar ini.
Jika belum menerima, bisa ditrack di sini dengan memasukkan NPSN.

Tidak ada komentar