Assalamu'alaikum ...

🌟 SD Negeri 2 Tunahan – "Cerdas dalam Pikiran, Luhur dalam Perilaku" – Langkah Kecil Mengubah Masa Depan – Bersama SD Negeri 2 Tunahan, Mari Wujudkan Mimpi 🌟
Menu
SD Negeri 2 Tunahan

MENGAPA GURU HARUS LIBUR KETIKA MURID LIBUR?


Tunahan 4 Desember 2025 - Ketika murid libur, sebagian orang masih berpikir guru itu “ikut-ikutan libur.” Seakan-akan guru adalah mahluk mitologis yang tugasnya hanya muncul saat bel masuk berbunyi, lalu hilang ke dimensi lain ketika jam pelajaran selesai. Padahal, dalam dunia nyata dan menurut kacamata psikologi, guru adalah manusia—ya, betul, manusia—dengan otak, hati, dan kapasitas energi yang juga perlu diisi ulang.

Dalam filsafat, ada satu prinsip sederhana: “Yang terkuras harus diisi, yang tegang harus dilonggarkan.” Guru bukanlah robot tanpa emosi, dan kita tentu memahami bahwa ketenangan lahir dari pengelolaan diri yang bijak. Dan itulah alasan mengapa guru perlu libur ketika murid libur.

Dan ini beberapa alasannya ;


1. Guru juga butuh jeda dari “bising dalam sunyi”

Seorang guru mungkin tampak tenang di kelas, tetapi di dalam kepalanya sedang terjadi orkestra lengkap: memikirkan strategi pembelajaran, karakter tiap murid, perkembangan akademik, serta “misteri” mengapa pensil 2B selalu hilang.
Dalam sudut pandang Stoik, jiwa yang terlalu lama menahan beban tanpa hening akan kehilangan kejernihan.

Libur itu bukan malas. Libur adalah jeda agar guru dapat kembali melihat dunia dengan mata jernih.
Seperti kalimat Epictetus yang diadaptasi secara bebas :
“Orang yang tak pernah berhenti akan sulit menemukan arah.”


2. Karena energi mental bukan baterai borongan

Dalam psikologi, guru termasuk profesi dengan beban emosional tinggi. Bukan hanya mengajar, tetapi juga mendengar, memahami, menenangkan, memotivasi, dan kadang menjadi “detektif” sosial kecil-kecilan.

Stoik mengajarkan keadilan pada diri sendiri:
“Berikan pada tubuh dan pikiranmu apa yang memang menjadi haknya.”
Mengajar terus tanpa libur berarti mengabaikan hak dasar itu—dan akhirnya guru bekerja dalam keadaan “mode hemat energi”.

Percayalah, murid lebih bahagia jika gurunya mengajar dari hati yang utuh, bukan dari baterai 3%.


3. Agar guru tetap manusia, bukan legenda urban

Jika guru tak pernah libur, nanti akan muncul mitos:
“Guru itu nggak bisa capek.”
“Guru itu mesin pengetahuan.”
“Guru itu makanannya cuma RPP.”

Stoik menolak ilusi semacam ini. Mereka mengajarkan kejujuran terhadap realitas:
Manusia punya batas, dan itu bukan kelemahan, melainkan pengingat bahwa kita butuh keseimbangan.

Libur membuat guru kembali menjadi manusia biasa: yang bisa minum kopi tanpa buru-buru, menghela napas tanpa dikejar tugas, dan menikmati detik-detik sederhana tanpa memikirkan lembar kerja peserta didik.


4. Guru perlu ruang untuk memperbaiki diri, bukan hanya memperbaiki nilai siswa

Stoik berkata: “Sibukkan diri untuk memperbaiki diri, bukan untuk membuktikan diri.”
Libur adalah ruang pribadi untuk:

  • refleksi diri,

  • belajar hal baru,

  • memperbaiki cara mengajar,

  • atau sekadar merapikan pikiran yang tercerai-berai seperti spidol di ruang kelas.

Guru yang tak diberi waktu mengisi dirinya akan seperti gelas kosong yang dipaksa menuang. Mustahil.


5. Karena istirahat adalah bagian dari tanggung jawab

Lucu tetapi benar:
Banyak guru merasa bersalah ketika libur.
Padahal dari sudut pandang psikologi, istirahat bukan penghindaran, tapi tanggung jawab profesional.

Guru yang istirahat dengan cukup memiliki:

  • kesabaran lebih stabil,

  • emosi lebih terkendali,

  • kreativitas lebih segar,

  • dan kemampuan menyimak masalah siswa dengan lebih jernih.

Stoik menyebut ini sebagai “pengelolaan diri demi kebaikan bersama.”
Dan tentu saja, itu lebih baik daripada mengajar dalam keadaan “lelah tapi dipaksa senyum.”


6. Karena murid butuh guru yang kembali dalam mode terbaik, bukan mode bertahan hidup

Murid libur untuk menyegarkan pikiran, tumbuh, bermain, menikmati hidup.
Guru libur untuk alasan yang sama—supaya saat murid kembali ke sekolah, mereka bertemu guru yang:

  • lebih tenang,

  • lebih bijak,

  • lebih humoris,

  • dan tidak terlihat seperti karakter video game yang habis bar health-nya.


Guru libur ketika murid libur bukan karena ikut-ikutan, tapi karena itu cara yang sehat, manusiawi, dan bijaksana
“Karena bahkan matahari pun terbenam setiap hari, masa guru tidak?”

Hanya sebuah catatan dikala pikiran menghitung, menimbang dan membagi hari yang tepat untuk bisa sambangan anak-anak di pondok. 

Tunahan 4 Desember 2025 - Ketika murid libur, sebagian orang masih berpikir guru itu “ikut-ikutan libur.” Seakan-akan guru adalah mahluk ...
SD Negeri 2 Tunahan Kamis, 04 Desember 2025
SD Negeri 2 Tunahan

IFP Bantuan Pemerintah Tahun 2025 Resmi Hadir di SD Negeri 2 Tunahan : Dorong Transformasi Digital dan Tingkatkan Mutu Pembelajaran Interaktif


Jepara, 4 Desember 2025
— Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2025 mulai mendistribusikan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) atau Smart Board ke sekolah-sekolah dasar di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan memperkuat transformasi digital pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui integrasi teknologi interaktif di ruang kelas.

Jika belum menerima, bisa ditrack di sini dengan memasukkan NPSN.

Kehadiran IFP di banyak sekolah menjadi momentum penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, mendorong kreativitas guru, serta memperkuat literasi digital siswa sejak jenjang sekolah dasar.


Fitur Unggulan IFP untuk Pembelajaran Modern

Perangkat IFP bantuan pemerintah hadir dengan berbagai fitur canggih, antara lain:

  • Layar sentuh interaktif berukuran besar, yang memungkinkan guru dan siswa berkolaborasi langsung dengan sentuhan jari atau stylus.

  • Tampilan multimedia, mendukung pemutaran video, gambar, animasi, dan simulasi edukatif.

  • Kolaborasi kelas real-time, memfasilitasi kuis, kerja kelompok, dan pemecahan masalah secara interaktif.

  • Integrasi dengan laptop dan jaringan internet, sehingga memudahkan akses sumber belajar digital.

  • Fitur penyimpanan otomatis, memungkinkan materi disimpan dan dibuka kembali tanpa menulis ulang.

Dengan fitur ini, pembelajaran dapat berlangsung lebih dinamis, interaktif, dan menyenangkan.


Manfaat bagi Mutu Pembelajaran

Pemanfaatan IFP membawa sejumlah manfaat strategis, di antaranya:

  • Meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.

  • Membantu guru menyampaikan materi secara visual dan kontekstual.

  • Memungkinkan pembelajaran berdiferensiasi sesuai gaya belajar siswa.

  • Mewujudkan suasana kelas yang aktif, kolaboratif, dan kreatif.

  • Membantu sekolah mempersiapkan generasi digital abad ke-21.


Keterbatasan Perangkat dan Harapan Ke Depan

Meski membawa manfaat besar, sekolah masih menghadapi tantangan karena setiap sekolah hanya menerima satu unit IFP. Kondisi ini menuntut penjadwalan bergiliran antar kelas sehingga belum semua siswa dapat menikmatinya secara maksimal.

Satuan pendidikan berharap pemerintah ke depan dapat menambah unit perangkat sehingga setiap rombongan belajar (rombel) memiliki IFP secara merata.

“Kami bersyukur atas bantuan ini, namun untuk pemerataan akses, besar harapan kami agar ke depannya setiap kelas dapat memiliki perangkat serupa,” ujar salah satu kepala sekolah.

Selain itu, sekolah juga menyoroti kebutuhan pelatihan teknis dan pedagogis bagi guru agar pemanfaatan fitur IFP dapat optimal.

“Diperlukan pelatihan khusus agar guru mampu menggali seluruh potensi fitur yang tersedia dan tidak hanya menggunakan secara dasar,” tambahnya.


Pelaksanaan Perakitan di SD Negeri 2 Tunahan

Di SD Negeri 2 Tunahan, proses perakitan perangkat IFP dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Desember 2025  pukul 16.00–17.00 WIB oleh tim teknis yang ditugaskan. Namun, dalam proses tersebut tidak disertai sesi pengenalan fitur atau pelatihan penggunaan bagi guru.

Akibatnya, para guru harus berinisiatif mencari sumber belajar secara mandiri. Saat ini, guru-guru SD Negeri 2 Tunahan mempelajari cara penggunaan dan pemanfaatan fitur-fitur IFP melalui referensi dari media sosial, video pembelajaran, serta komunitas digital pendidikan.

Para guru berharap, pada awal Semester 2 tahun ajaran ini, mereka sudah siap dan percaya diri menggunakan IFP dalam pembelajaran di depan murid sehingga manfaat teknologi dapat dirasakan secara maksimal.


Keamanan Data dan Aplikasi Pendukung

Untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat, sekolah dianjurkan mengunduh aplikasi pendukung seperti:

  • Whiteboard digital interaktif,

  • Aplikasi kuis dan gamifikasi pembelajaran,

  • Aplikasi multimedia edukasi,

  • Platform pembelajaran digital nasional,

  • Aplikasi presentasi dan kolaborasi kelas.

Di sisi lain, penerapan literasi keamanan digital menjadi prioritas melalui penggunaan aplikasi legal, pengaturan hak akses, dan perlindungan jaringan internet sekolah.


Penutup

Program bantuan IFP tahun 2025 membuktikan komitmen pemerintah dalam membangun budaya belajar berbasis teknologi. Walaupun masih terdapat keterbatasan jumlah perangkat dan belum tersedianya pelatihan teknis bagi guru, semangat inovasi dan kemandirian tenaga pendidik menjadi modal utama dalam mengoptimalkan pemanfaatannya.

IFP bukan sekadar perangkat, tetapi langkah nyata menuju ruang kelas modern yang kreatif, inspiratif, dan sesuai kebutuhan pendidikan masa depan.


Bagaimana dengan IFP di sekolah/madrasah bapak/ibu? Sudahkan terinstal dan digunakan? Silahkan berbagi cerita di kolom komentar ini. 


Jika belum menerima, bisa ditrack di sini dengan memasukkan NPSN.

Jepara, 4 Desember 2025 — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2025 mulai mendistribusika...
SD Negeri 2 Tunahan
SD Negeri 2 Tunahan

Upacara HUT PGRI dan HGN 2025 Kabupaten Jepara Berlangsung Khidmat di Lapangan Desa Gelang, Keling


Keling— Peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2025 tingkat Kabupaten Jepara berlangsung khidmat dan meriah pada Selasa, 25 November 2025. Tahun ini, Kecamatan Keling didapuk menjadi tuan rumah, dengan Lapangan Sepak Bola Desa Gelang sebagai lokasi pusat kegiatan.


Ribuan peserta dari seluruh cabang PGRI se-Kabupaten Jepara hadir sejak pagi. Tak hanya para guru, kegiatan juga dihadiri jajaran Forkopimda Jepara, pejabat Diadikopra Jepara, unsur Muspika Kecamatan Keling, serta para petinggi desa se-Kecamatan Keling. Semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap profesi guru terasa kuat sepanjang rangkaian upacara.


Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pendidik yang telah memberikan dedikasi penuh dalam membentuk masa depan generasi muda Jepara. Ia menekankan bahwa guru merupakan pilar utama bangsa, yang perannya tidak tergantikan oleh teknologi maupun perubahan zaman.

“Guru adalah kompas moral dan intelektual bangsa. Dengan keikhlasan dan ketekunan mereka, arah masa depan kita ditentukan,” 


Beliau mendorong seluruh guru untuk terus meningkatkan kompetensi, berinovasi, dan menjaga semangat mengabdi di tengah dinamika dunia pendidikan.


Ketua PGRI Kecamatan Keling Setyo Prayitno dalam sambutannya menjelaskan alasan pemilihan Desa Gelang sebagai pusat peringatan. Selain memiliki lapangan representatif yang mampu menampung peserta dalam jumlah besar, langkah ini juga menjadi bentuk promosi potensi desa serta strategi untuk menghindari kemacetan yang mungkin terjadi jika kegiatan dipusatkan di kota kecamatan.


“Ini menjadi kesempatan bagi Desa Gelang untuk tampil dan dikenal lebih luas. Infrastruktur lapangan yang memadai juga membuat kegiatan dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti,” jelasnya.


Pelaksanaan upacara berjalan tepat waktu dan penuh kedisiplinan. Petugas upacara berasal dari guru-guru SD dan SMP se-Kecamatan Keling, yang menjalankan tugas dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Sementara itu, paduan suara dari Klub Paduan Suara PGRI Jepara memberikan nuansa khidmat melalui lantunan lagu Indonesia Raya, Mars PGRI, dan Hymne Guru yang menggugah semangat seluruh peserta.


Kemeriahan semakin terasa saat sesi penampilan seni. Siswa-siswi SMP Negeri 1 Keling turut memeriahkan acara melalui seni tradisional tari gambyong, yang dibawakan dengan anggun dan apik. Tak hanya itu, penampilan drumband SMPN 1 Keling membuat suasana lapangan semakin hidup, menarik perhatian seluruh peserta dengan aksi atraktif dan kompak.


Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan bagi guru berprestasi dan purnatugas, serta sesi foto bersama. Suasana hangat terlihat ketika para peserta saling berbincang, berfoto, dan saling mengucapkan selamat Hari Guru.


Dengan terselenggaranya HUT PGRI dan HGN 2025 di Desa Gelang ini, Kecamatan Keling kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah yang mampu menggelar kegiatan besar tingkat kabupaten secara tertib, meriah, dan penuh makna. Momen ini diharapkan menjadi penguat semangat para pendidik untuk terus mengabdi demi dunia pendidikan yang lebih baik di Jepara.

Keling— Peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2025 tingkat Kabupaten Jep...
SD Negeri 2 Tunahan Rabu, 26 November 2025
SD Negeri 2 Tunahan

"Kado Termahal untuk Guru” Cerita Hari Guru Nasional 2025 – SD Negeri 2 Penuh Harapan



Pagi itu, halaman
SD Negeri 2 Penuh Harapan terasa berbeda, matahari belum berani muncul karena kedahuluan sama mendung, tapi suasananya terasa hangat, bukan karena sinar matahari, terlebih pagi yang mendung, tapi karena sesuatu yang lebih terasa: harapan. Murid-murid berbaris rapi, upacara bendera akan segera dimulai, beberapa bahkan masih menguap kecil, sementara para guru berdiri dengan wajah teduh seperti biasa.

Upacara bendera berlangsung seperti biasa, sampai akhirnya Pak Rahman, kepala sekolah yang terkenal suka bikin “jebakan”, melangkah ke mimbar pembina upacara.

“Anak-anakku semua,” katanya mengawali, “besok adalah Hari Guru Nasional 2025 dan HUT PGRI ke-80. Maka hari ini, Bapak ingin kalian mengingat satu hal penting.”

Murid-murid langsung pasang mode fokus.
Beberapa yang tadinya mengantuk, mendadak melek total.

“Coba kalian pikirkan,” lanjut Pak Rahman, “siapa bu guru yang paling berkesan bagi kalian. Ingat kebaikannya. Ingat jasanya.”

Seketika lapangan penuh bisik-bisik:


“Bu Sari itu kalau ngajar suka nyelipin pantun, tapi lucu kok.”
“Bu Ningsih yang kita ribut pun dia masih senyum, tapi takut sama buah coklat oval.”
“Bu Nisak itu adem banget. Dimarahin serasa dipeluk.”
“Bu Nana suka kucing. Kucing liar aja dia rawat, apalagi murid.”
“Bu Farida kalau nyanyi pas senam antara merdu dan lucu, tapi bikin semangat.”
“Bu Maulida marahnya galak, tapi 30 detik kemudian ketawa. Ikonik.”
“Kalo dipelototin Bu Maulida tuh… rasanya dosa lima tahun lalu keinget lagi.”

Pak Rahman menunggu hening kembali, lalu berkata tegas,

“Karena besok Hari Guru… Bapak minta kalian membawa kado.”

Hening total.
Bahkan ayam tetangga pun seperti ikut menahan napas.

“Kado yang mahal.”

Murid-murid mendadak panik.

Guru-guru pun ikut pensaran juga, katanya kemarin tidak boleh menerima kado karena itu gratifikasi, tapi hari ini kok...  guru-guru saling sikut kecil.


“Mahal? Mahal berapa?”
“Patungan, guys! Minimal dua ribu? Lima ribu?”
“Apa kita harus beli jam tangan emas?”
“Atau parfum? Parfum mahal sejuta, bro!”
“Bu Nana sukanya bunga mahal apa sih? Anggrek hitam?”
“Bu Farida kayaknya suka coklat Belgia.”
“Belgia dimana? Deket Kudus kah?”

Guru-guru di belakang hampir pecah tertawa.

Pak Rahman melanjutkan, semakin dramatis,
“Kalau sekadar kue, coklat, atau parcel… kami para guru sanggup beli sendiri.”

Murid-murid langsung syok massal.

“Hah?! Lah terus kita beli apa?!”
“Laptop??”
“iPhone 16 aja lah sekalian.”
“Astagfirullah…”

Melihat ekspresi yang seperti baru dapat pengumuman ujian dadakan, Pak Rahman tersenyum dan menurunkan suaranya.

“Anak-anakku… hadiah yang Bapak maksud, bukan barang.”

Murid-murid mengerutkan kening.

“Hadiah itu hanya kalian yang mampu memberi,” katanya lembut. “Yaitu… jadilah anak yang santun, hormat, dan berakhlak mulia—sesuai tagline sekolah kita: Cerdas dalam Pikiran, Luhur dalam Perilaku.”

Suasana mendadak hangat.

“Ketika kalian menyapa guru dan orang tua dengan sopan… itu hadiah.”
“Ketika kalian tidak membully, tidak mengejek… itu hadiah.”
“Ketika kalian jujur belajar… itu hadiah.”
“Ketika orang tuamu bangga padamu… itulah hadiah paling mahal.”

Beberapa guru tampak berkaca-kaca.

Lalu tangan kecil Aisyah dari kelas 3 teracung.
“Pak… berarti aku nggak usah beli boneka buat Bu Nana?”

Guru-guru meledak tawa.
Bu Nana tersenyum sambil berkata, “Enggak, Nak. Kamu rajin belajar aja cukup. Boneka nggak perlu.”

Tak lama, Doni kelas 5 mengangkat tangan.
“Pak… kalau saya mau kasih coklat buat Bu Sari, boleh nggak?”

Kali ini Bu Sari sendiri yang menjawab dengan senyum lembut.

“Tidak perlu, Nak,” katanya, “Ibu lebih suka kalau senyummu setiap hari… semanis coklat.

Barisan murid langsung heboh8.”


Keesokan Harinya...

Sejak pagi, SD Negeri 2 Penuh Harapan terasa seperti sekolah paling cerah sedunia.

Murid-murid datang lebih rapi.
Lebih sopan.
Lebih bersemangat.

Ada yang membawa kartu kecil buatan tangan.
Ada yang memberi bunga dari halaman rumah.
Ada yang hanya tersenyum dan mengucap “Selamat Hari Guru”—tapi itu sungguh terasa tulus.

Yang biasanya ribut, hari itu saling menenangkan.
Yang biasanya rebutan kursi, hari itu saling mempersilakan.
Yang biasanya lupa salam, hari itu berlomba-lomba memberi salam duluan.

Para guru berdiri di depan ruang guru, memperhatikan pemandangan indah itu.

Bu Farida menahan air mata.
Bu Nisak mengusap kepala muridnya penuh kasih.
Bu Nana memeluk murid yang membawa bunga.
Bu Maulida tertawa lebar.
Bu Ningsih mengangguk bangga.
Bu Sari tersenyum hangat pada setiap anak yang lewat.

Pak Rahman berdiri di tengah-tengah mereka.
Menghela napas haru.

“Ini…” katanya pelan, “inilah kado termahal itu.”

Bukan coklat.
Bukan hadiah mahal.
Bukan parcel.
Bukan barang apa pun.

Melainkan murid-murid yang tumbuh menjadi manusia santun, berakhlak, dan penuh hormat.

Itulah hadiah yang hanya dapat diberikan oleh anak-anak.
Dan itulah hadiah yang tak ternilai bagi seorang guru.


Hanya sebuah cerita yang diutak-atik selama perjalanan pulang di atas motor tua, kata-kata dirangkai sekenanya, namun itulah harapan kami sejujurnya KADO PALING ISTIMEWA di Hari Guru 2025 ini.


Terimakasih untuk yang sudah membaca, tinggalkan jejak dengan memberi komentar.


P agi itu, halaman SD Negeri 2 Penuh Harapan  terasa berbeda, m atahari belum berani muncul karena kedahuluan sama mendung, tapi suasananya ...
SD Negeri 2 Tunahan Senin, 24 November 2025
SD Negeri 2 Tunahan

Gladi Bersih Upacara HUT PGRI dan HGN 2025 di Lapangan Sepak Bola Desa Gelang Berjalan Khidmat

Keling, 24 November 2025 – Persiapan pelaksanaan Upacara Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2025 di Kecamatan Keling memasuki tahap akhir. Pada Senin pagi (24/11/2025), ratusan peserta mengikuti gladi bersih upacara yang dipusatkan di Lapangan Sepak Bola Desa Gelang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Kegiatan berlangsung dengan tertib, khidmat, dan penuh semangat sebagai bentuk kesiapan menyambut momen penghormatan bagi para pahlawan tanpa tanda jasa.

Gladi bersih ini diikuti oleh seluruh petugas u0acara, pengurus PGRI Kecamatan Keling, serta peserta dari SMP Negari 1 Keling yang bertugas sebagai pasukan penyambut Bupati Jepara selalu pembina upacara, tim paduan suara, pengibar bendera, pembawa ikrar, dan pembawa acara. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti rangkaian latihan untuk memastikan pelaksanaan resmi nanti berlangsung sempurna.

Kegiatan ini juga dimonitoring langsung oleh Pengurus PGRI Kabupaten Jepara, yang hadir untuk melihat secara langsung kesiapan teknis dan jalannya formasi prosesi upacara. Monitoring dilakukan sebagai bentuk dukungan dan memastikan bahwa seluruh tata upacara sesuai prosedur dan standar pelaksanaan tingkat kabupaten.

Salah satu perwakilan pengurus PGRI Jepara memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang menunjukkan semangat tinggi dan kekompakan dalam menjalankan latihan.

“Upacara HUT PGRI dan HGN bukan sekadar seremoni, tetapi momentum penghormatan untuk dedikasi para guru. Semangat seluruh peserta hari ini membuktikan kesiapan kita untuk mensukseskan upacara puncak pada 24 November nanti. Ini adalah wujud penghargaan kepada guru yang terus berjuang mencerdaskan bangsa. "

Ketua PGRI Kecamatan Keling menambahkan bahwa pemilihan Lapangan Sepak Bola Desa Gelang didasarkan pada berbagai pertimbangan.

“Jumlah peserta nanti diperkirakan sangat besar sehingga membutuhkan tempat yang luas dan representatif. Lapangan ini memiliki kondisi yang layak, akses yang mudah, dan didukung oleh pemerintah desa serta masyarakat. *

Dalam gladi bersih tersebut dilaksanakan simulasi lengkap mulai dari pembukaan, pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, UUD 1945, Ikrar PGRI, amanat pembina upacara, hingga paduan suara lagu perjuangan. Secara umum, jalannya gladi dinilai baik, meskipun terdapat beberapa catatan kecil untuk penyempurnaan formasi dan koordinasi teknis.

Para peserta yang terlibat menyampaikan rasa bangga karena bisa turut berkontribusi dalam kegiatan besar dunia pendidikan ini. Bagi para siswa, kegiatan ini menjadi pembelajaran langsung tentang kedisiplinan, kerjasama, dan tanggung jawab.

Upacara puncak HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 akan digelar pada Selasa, 25 November 2025 di lokasi yang sama, dengan menghadirkan seluruh guru dan tenaga kependidikan se-Kabuoatrn Jepara.

Kegiatan ini diharapkan menjadi simbol kekuatan, persatuan, dan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Jepara.
PGRI maju, guru hebat, pendidikan bermartabat!

Keling, 24 November 2025  – Persiapan pelaksanaan Upacara Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2025 di Kecamatan ...
SD Negeri 2 Tunahan
SD Negeri 2 Tunahan

KKG Cut Nyak Dien: Kolaborasi, Penghormatan, dan Pembelajaran Mendalam



Tunahan, 19 November 2025 — Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cut Nyak Dien kembali terselenggara dengan sukses dan penuh makna. Bertempat di SD Negeri 2 Tunahan, kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB dengan dua agenda utama: Pelepasan Purna Tugas Bapak Pujinto dan Bapak Pujianto, serta Implementasi Pembelajaran Mendalam sebagai bentuk penguatan kompetensi pendidik di wilayah Dabin 2.


Acara tersebut dihadiri oleh jajaran penting dalam bidang pendidikan, di antaranya Pengawas SD Dabin 2, Ibu Anik Sri Murtini, S.Pd.SD., Ketua Dabin 2, Bapak Gunandar, S.Pd., M.Pd.B., para kepala sekolah se-Dabin 2, serta guru-guru kelas dari seluruh SD di lingkungan Dabin 2. Kehadiran para pemangku pendidikan ini menjadi wujud komitmen bersama untuk menghadirkan perubahan positif dan melanjutkan tradisi pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan.


Menghormati Pengabdian: Pelepasan Purna Tugas Bapak Pujinto dan Bapak Pujianto

Agenda pertama berjalan dengan penuh rasa haru dan penghargaan. Dua rekan guru, Bapak Pujinto dan Bapak Pujianto, resmi dilepas dari masa pengabdian sebagai pendidik. Dalam sambutannya, Pengawas SD Dabin 2, Ibu Anik Sri Murtini, S.Pd.SD., menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam atas dedikasi keduanya dalam dunia pendidikan.

“Para purna tugas ini telah menanamkan tidak hanya ilmu pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai mulia dan karakter bagi generasi muda. Pengabdian mereka adalah warisan berharga bagi kita semua,”  


Rangkaian acara pelepasan dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dan ucapan terima kasih dari rekan-rekan guru, kepala sekolah, serta keluarga Gugus Cut Nyak Dien. Suasana penuh kehangatan menggambarkan betapa besar peran kedua guru ini dalam perjalanan pendidikan di Dabin 2.



Penguatan Kompetensi Guru: Implementasi Pembelajaran Mendalam

Memasuki agenda kedua, kegiatan KKG berfokus pada tema Implementasi Pembelajaran Mendalam, sebagai upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Sesi ini menghadirkan narasumber dari dua jenjang berbeda untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif:

1. Materi Kelas Rendah oleh Ibu Jumaidah, S.Pd.

Sebagai narasumber kelas rendah, Ibu Jumaidah, S.Pd., memberikan pemaparan mengenai pendekatan pembelajaran yang lebih menyentuh ranah pengalaman konkret murid. Dalam presentasinya, ia menekankan pentingnya penggunaan media nyata, permainan edukatif, serta kegiatan yang melibatkan interaksi langsung agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.

“Murid kelas rendah belajar dengan hati dan pengalaman. Tugas guru adalah menghadirkan kegiatan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menggerakkan dan menumbuhkan rasa ingin tahu,”  


Ia juga memberikan contoh rancangan proyek sederhana dan strategi menghubungkan konsep dengan kehidupan sehari-hari sehingga murid lebih mudah memahami dan menyimpan informasi secara mendalam.

2. Materi Kelas Tinggi oleh Ibu Rinati, S.Pd.

Selanjutnya, Ibu Rinati, S.Pd., sebagai narasumber kelas tinggi, menyampaikan strategi pembelajaran mendalam yang menekankan pemikiran kritis, analisis, dan eksplorasi konsep. Ia mengajak guru untuk berfokus pada proses, bukan hanya hasil akhir.

“Di kelas tinggi, guru perlu mengajak murid berdiskusi, meneliti, dan mengaitkan materi dengan konteks nyata. Pembelajaran mendalam bukan tentang banyaknya materi, tapi kualitas pemahaman murid dalam memaknai,” jelasnya.


Materinya mencakup penyusunan skenario pembelajaran, model pembelajaran berbasis masalah, hingga teknik asesmen formatif yang mampu menggali pemahaman murid secara lebih autentik.


Sinergi, Kolaborasi, dan Komitmen untuk Pendidikan yang Lebih Unggul


Ketua Dabin 2, Bapak Gunandar, S.Pd., M.Pd.B., dalam arahannya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan wahana terbaik untuk saling menguatkan dan berbagi pengalaman.

“Guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. KKG adalah ruang kita untuk berkembang, merefleksi, dan mempersiapkan pembelajaran yang lebih mendalam sesuai tuntutan zaman,”

 

Sesi diskusi berlangsung aktif, menandakan antusiasme guru untuk memahami dan menerapkan konsep pembelajaran mendalam di kelas masing-masing. Para peserta membahas berbagai studi kasus, mencoba menyusun langkah-langkah implementasi, dan saling memberi masukan konstruktif.


Penutup: Semangat Baru untuk Pembelajaran Masa Depan

Kegiatan KKG Gugus Cut Nyak Dien yang berlangsung hingga pukul 13.00 WIB ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan bagi para purna tugas, tetapi juga menjadi wadah penguatan profesionalisme guru. Dengan ilmu baru, inspirasi baru, dan semangat kolaborasi yang terus tumbuh, para pendidik di Dabin 2 diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih mendalam, kontekstual, dan bermakna bagi murid-murid.


Dengan demikian, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong transformasi pendidikan yang lebih berkualitas di lingkungan Gugus Cut Nyak Dien Satkordikcam Keling.

Tunahan, 19 November 2025 — Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Cut Nyak Dien kembali terselenggara dengan sukses dan penuh makna. Be...
SD Negeri 2 Tunahan Kamis, 20 November 2025
SD Negeri 2 Tunahan

POPDA Jepara 2025 Hari Ke-4: Laga Sengit Petanque di GOR GBK, Kontingen Keling Meraih Medali Perunggu



Gelaran POPDA Jepara 2025 kembali memanas pada hari ke-4, Jum’at 14 November 2025. Sejak pukul 07.00 WIB, GOR GBK menjadi pusat sorotan publik ketika cabang olahraga Petanque resmi dipertandingkan. Suasana kompetisi terasa hidup—riuh tepuk tangan, seruan semangat dari para pendamping, serta antusiasme para atlet muda yang berjuang menunjukkan kemampuan terbaik mereka.


Cuaca pagi yang cerah menjadi pendukung sempurna bagi pertandingan yang membutuhkan konsentrasi tinggi ini. Arena Petanque dipadati para peserta dari berbagai sekolah dasar se-Kabupaten Jepara, semuanya datang dengan tekad yang sama: memberikan yang terbaik untuk sekolah dan daerah asalnya.


Pada ajang kali ini, SD Negeri 2 Tunahan menurunkan 4 atlet yang telah dipersiapkan melalui latihan intensif beberapa bulan terakhir. Keseriusan sekolah dalam memberikan dukungan kepada para muridnya tampak jelas dari cara para atlet membawa nama SD Negeri 2 Tunahan dengan penuh kebanggaan.


Meskipun jumlah atlet yang dikirimkan tidak banyak, kualitas dan mental juang ketiganya menjadi bukti bahwa SD Negeri 2 Tunahan terus berkomitmen dalam pembinaan olahraga sejak dini. Dukungan tenaga pendamping, guru olahraga, hingga motivasi dari seluruh warga sekolah memberi dorongan besar bagi para atlet untuk tampil percaya diri di lapangan.


Bintang utama kontingen Tunahan hari ini adalah Alisha Khaira Wilda, yang tampil gemilang pada nomor Double Putri. Ketepatan lemparan, ketenangan dalam membaca situasi, serta koordinasi dengan pasangan membuat Alisha mampu tampil konsisten sejak babak penyisihan.


Perjalanan menuju babak semifinal tidak mudah. Di tiap pertandingan, Alisha dan rekannya harus berhadapan dengan berbagai strategi dari tim lawan. Namun ketangguhan mental serta kemampuan membaca pola permainan membuat mereka terus melaju dan mencuri perhatian penonton.


Pada akhirnya, perjuangan keras tersebut membuahkan hasil manis: medali perunggu berhasil mereka raih untuk SD Negeri 2 Tunahan. Meski sempat berharap bisa masuk final, torehan medali ini tetap menjadi pencapaian luar biasa, mengingat ketatnya persaingan antar sekolah tahun ini.


Pendamping kontingen SD Negeri 2 Tunahan Yanuar Army Laeli, memberikan apresiasi besar atas perjuangan para atlet hari ini. Menurutnya, POPDA tidak hanya mengajarkan tentang kemenangan, tetapi juga pembentukan karakter, sportivitas, dan pengalaman bertanding yang sangat berharga bagi perkembangan anak-anak.


Pertandingan hari ke-4 cabang Petanque menjadi bukti bahwa POPDA Jepara 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan semangat dan potensi generasi muda. Sorakan penonton, solidaritas antar sekolah, dan senyum para atlet adalah gambaran indah dari upaya bersama membangun olahraga pelajar yang berkualitas.


Bagi SD Negeri 2 Tunahan, raihan medali perunggu ini bukan sekadar prestasi, melainkan tonggak penting dalam perjalanan pembinaan olahraga sekolah. Dengan potensi yang terus bertumbuh, tidak menutup kemungkinan murid-murid dari Tunahan dapat melangkah lebih jauh di kompetisi selanjutnya.


Selamat kepada Alisha dan seluruh tim Petanque SD Negeri 2 Tunahan atas perjuangan dan prestasi yang membanggakan! Semoga sukses ini menjadi awal dari banyak prestasi yang menanti di masa depan.

Gelaran POPDA Jepara 2025 kembali memanas pada hari ke-4, Jum’at 14 November 2025. Sejak pukul 07.00 WIB, GOR GBK menjadi pusat sorotan publ...
SD Negeri 2 Tunahan Jumat, 14 November 2025
SD Negeri 2 Tunahan

SD Negeri 2 Tunahan Kirim 5 Atlet Muda ke POPDA Jepara 2025


Semangat berprestasi terus menyala di SD Negeri 2 Tunahan. Sekolah ini dengan bangga mengirimkan 5 peserta terbaik untuk bergabung dalam Kontingen Satkordikcam Keling pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kabupaten Jepara Tahun 2025.


Kelima atlet muda tersebut (Aira, Isna, Akbar, Asmia, dan Nanda) akan berkompetisi dalam 3 cabang olahraga, yaitu Petanque, Senam, dan Bola Voli, yang akan berlangsung mulai 11 hingga 17 November 2025 di berbagai lokasi pertandingan di Kabupaten Jepara.


Dalam kegiatan Pelepasan Kontingen POPDA Satkordikcam Keling yang digelar di Gedung KPRI Kalingga Keling, Senin (10/11/2025), Kepala SD Negeri 2 Tunahan bersama para guru olahraga Ibu Yanuar Army Laeli turut hadir memberikan dukungan moral kepada para atlet.

“Kami sangat bangga kepada anak-anak yang terpilih mewakili sekolah dan kecamatan. Semoga mereka bertanding dengan semangat, menjunjung sportivitas, dan membawa hasil terbaik untuk SD Negeri 2 Tunahan,” ujar Kepala Sekolah dalam pesannya penuh haru dan bangga.

Berikut daftar atlet SD Negeri 2 Tunahan yang akan berlaga pada ajang POPDA Jepara 2025:

NoCabang OlahragaTanggalTempatWaktuPeserta
1Petanque14 Nov 2025Lapangan Futsal GBK07.00 WIBAira, Isna, Akbar
2Senam15 Nov 2025GOR MAN 1 Jepara07.00 WIBAzmia
3Bola Voli16–17 Nov 2025GOR SMK 1 Jepara08.30 WIBNanda


Para peserta telah menjalani latihan secara rutin di bawah bimbingan guru olahraga dan pelatih kecamatan. Dukungan penuh juga diberikan oleh teman-teman sekelas serta seluruh warga sekolah yang turut mendoakan agar para atlet dapat tampil maksimal dan percaya diri.

“Kami tidak hanya ingin menang, tapi ingin menunjukkan bahwa siswa SDN 2 Tunahan bisa berprestasi dan punya semangat pantang menyerah,” tutur Azmia, salah satu peserta cabang Senam, dengan wajah bersemangat.

Kegiatan pelepasan ini juga menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kerja sama, dan sportivitas kepada seluruh peserta didik.


🥇 Salam Olahraga!

SD Negeri 2 Tunahan siap mendukung para atlet muda berprestasi!
Berjuanglah dengan semangat, harumkan nama sekolah, dan tunjukkan bahwa siswa Tunahan bisa!

Semangat berprestasi terus menyala di SD Negeri 2 Tunahan. Sekolah ini dengan bangga mengirimkan 5 peserta terbaik untuk bergabung dalam Ko...
SD Negeri 2 Tunahan Senin, 10 November 2025
SD Negeri 2 Tunahan

Semangat Sportif! Satkordikcam Keling Lepas 105 Atlet POPDA Menuju Jepara


Keling, 10 November 2025 — Suasana Gedung KPRI Kalingga Keling pagi ini terasa penuh semangat. Ratusan siswa, guru, dan official berkumpul dalam kegiatan Pelepasan Kontingen POPDA Satkordikcam Keling yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kabupaten Jepara Tahun 2025.


Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan pendidikan Kecamatan Keling, antara lain Pengawas SD Bapak Rofiq Mubarok, M.Pd. dan Ibu Anik Sri Murtini, S.Pd.SD., Ketua PKG Bapak Gunandar, M.Pd.B., Ketua KKKS Bapak Sigap Yoga Waskito, M.Pd., serta para kepala SD se-Satkordikcam Keling.


Kegiatan diawali dengan apel pelepasan yang dipimpin langsung oleh Bapak Rofiq Mubarok, M.Pd. selaku pembina apel. Dalam amanatnya, beliau menyampaikan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas, disiplin, dan semangat pantang menyerah dalam setiap pertandingan.


Kontingen Keling tahun ini menurunkan 105 atlet pelajar terbaik dari berbagai SD yang akan berkompetisi dalam 12 cabang olahraga, dengan satu cabang baru, yakni panahan. Mereka siap membawa nama baik Kecamatan Keling di ajang tingkat kabupaten.


baca juga Kontingen SD Negeri 2 Tunahan


POPDA Kabupaten Jepara tahun 2025 dijadwalkan berlangsung mulai 11 hingga 17 November 2025. Berikut daftar jadwal dan lokasi pertandingan cabang olahraga yang diikuti kontingen Keling:


NoCabang OlahragaTanggalTempatWaktu
1Bola Voli16–17 Nov 2025SMKI Jepara08.30 WIB
2Handball15 Nov 2025Stadion GBKPutri 07.00 / Putra 13.00
3Petanque14 Nov 2025Lapangan Futsal GBK07.00 WIB
4Tenis Meja12 Nov 2025Minigor Disdikpora08.00–Selesai
5Renang17 Nov 2025Stadion GBKPemanasan 06.00–07.45 / Main 08.00–Selesai
6Karate16 Nov 2025Gedung Wanita07.00–Selesai
7Panahan17 Nov 2025GBK07.00 (Persiapan Awal)
8Tenis Lapangan15–16 Nov 2025Lapangan Disdikpora JeparaPenyisihan–Final
9Woodball11–14 Nov 2025Lapangan Woodball depan D'Season Bandengan07.00 WIB
10Senam15 Nov 2025MAN Bawu07.00 WIB
11Atletik12–13 Nov 2025Lapangan Bangsri07.00 WIB
12Taekwondo15 Nov 2025Gedung Wanita07.00 WIB


Kegiatan pelepasan ini menjadi simbol semangat kebersamaan dan kebanggaan seluruh keluarga besar Satkordikcam Keling. Para guru, pelatih, dan kepala sekolah memberikan dukungan penuh kepada para atlet muda agar tampil percaya diri dan memberikan hasil terbaik.


Di akhir kegiatan, doa bersama dipanjatkan agar seluruh kontingen diberi kelancaran, keselamatan, dan keberhasilan dalam mengikuti POPDA.

Dengan semangat “Berjuang, Bersatu, dan Berprestasi”, kontingen Satkordikcam Keling siap menorehkan prestasi terbaik untuk Kecamatan Keling dan Kabupaten Jepara.

Keling, 10 November 2025 — Suasana Gedung KPRI Kalingga Keling pagi ini terasa penuh semangat. Ratusan siswa, guru, dan official berkumpul ...
SD Negeri 2 Tunahan
SD Negeri 2 Tunahan

Asesmen Tartil Al-Qur’an Melalui Aplikasi CintaQu: Upaya Penguatan Kompetensi dan Profesionalisme Guru PAI di Era Digital



Sebagai bagian dari komitmen Kementerian Agama Republik Indonesia dalam meningkatkan mutu dan profesionalitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI), pelaksanaan Asesmen Tartil Al-Qur’an melalui aplikasi CintaQu kini menjadi agenda penting dalam program pengembangan kompetensi guru. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap guru agama Islam tidak hanya memiliki kemampuan pedagogik dan profesional, tetapi juga kemahiran dalam membaca Al-Qur’an secara tartil dan sesuai kaidah ilmu tajwid.

Selama ini, guru PAI menjadi figur teladan bagi peserta didik dalam hal pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Karena itu, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar merupakan dasar utama yang harus dimiliki oleh setiap pendidik agama. Asesmen ini diharapkan menjadi cerminan komitmen guru PAI dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an, sekaligus menjadi sarana introspeksi diri untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas pribadi sebagai pengajar yang berakhlak dan berilmu.

Pelaksanaan asesmen dilakukan secara virtual melalui aplikasi CintaQu, sebuah inovasi digital yang dirancang untuk memfasilitasi proses penilaian tartil Al-Qur’an dengan efisien dan transparan. Guru PAI yang telah terdaftar di sistem SIAGA (Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama) diwajibkan mengikuti asesmen ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Menariknya, kegiatan ini memiliki batas waktu pelaksanaan, yakni mulai tanggal 1 hingga 15 November 2025. Dalam rentang waktu tersebut, seluruh guru PAI diharapkan dapat menyelesaikan asesmen sesuai jadwal yang diberikan masing-masing. Penentuan batas waktu ini dimaksudkan agar pelaksanaan asesmen berjalan tertib, terkoordinasi, dan dapat dievaluasi secara nasional.

Dalam pelaksanaannya, peserta akan diminta membaca potongan ayat Al-Qur’an yang ditampilkan pada layar monitor hingga selesai. Penilaian dilakukan langsung oleh asesor profesional secara daring, dengan fokus pada empat aspek utama, yaitu:

  1. Makharij Al-Huruf (tempat keluarnya huruf)

  2. Shifat Al-Huruf (sifat-sifat huruf)

  3. Ahkam Al-Huruf (hukum-hukum huruf)

  4. Ahkam Al-Mad wa Qoshr (panjang dan pendek bacaan)

Setiap aspek memiliki bobot penilaian yang menentukan skor akhir, dengan nilai maksimal 100 poin. Asesmen ini hanya dilakukan sekali tanpa kesempatan mengulang, sehingga setiap peserta harus mempersiapkan diri secara matang.

Persiapan bukan hanya dalam hal kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga kesiapan teknis. Peserta diwajibkan memastikan perangkat yang digunakan berfungsi baik, terutama mikrofon, kamera, dan stabilitas jaringan internet. Aplikasi CintaQu dapat diakses melalui perangkat Android maupun komputer, memberi keleluasaan kepada peserta dalam memilih media yang paling nyaman digunakan.

Salah satu guru PAI peserta asesmen dari SD Negeri 2 Tunahan Jepara berbagi pengalaman, “Saat sesi penilaian berlangsung, tiba-tiba mikrofon perangkat saya tidak berfungsi. Asesor dengan sabar menyarankan agar saya mengganti device. Alhamdulillah, setelah beralih menggunakan ponsel, asesmen dapat dilanjutkan dan berjalan lancar hingga selesai.”

Kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa persiapan teknis sama pentingnya dengan kesiapan spiritual dan akademik. Dalam pelaksanaan asesmen yang berlangsung secara daring, kendala kecil bisa menjadi penghambat besar bila tidak diantisipasi sejak awal.

Lebih dari sekadar evaluasi kemampuan membaca Al-Qur’an, asesmen ini membawa pesan moral yang mendalam bagi seluruh guru PAI di Indonesia: bahwa profesionalisme guru tidak hanya diukur dari pengetahuan, tetapi juga dari ketulusan dalam menjaga kesucian kalam Allah.

Sebagai pendidik agama, guru PAI diharapkan terus memperkuat niat dan semangatnya dalam memperdalam bacaan Al-Qur’an. Jadikan asesmen ini bukan sebagai beban, melainkan momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan memperbaharui semangat dakwah pendidikan Islam di sekolah.

"Guru PAI bukan hanya pengajar ilmu, tetapi pembawa cahaya iman dan akhlak bagi generasi muda. Jadikan setiap huruf yang dibaca sebagai amal, dan setiap kesalahan sebagai pelajaran menuju kesempurnaan."

Dengan semangat tersebut, pelaksanaan Asesmen Tartil Al-Qur’an melalui aplikasi CintaQu yang berlangsung dari tanggal 1 sampai 15 November 2025 menjadi langkah nyata Kementerian Agama dalam menyiapkan guru-guru PAI yang cerdas, berkompeten, dan berintegritas Qur’ani, sejalan dengan cita-cita pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Sebagai bagian dari komitmen Kementerian Agama Republik Indonesia dalam meningkatkan mutu dan profesionalitas guru Pendidikan Agama Islam (P...
SD Negeri 2 Tunahan Minggu, 02 November 2025
SD Negeri 2 Tunahan

Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Keling Bahas Persiapan TKA dan Gerakan Jepara Bersih



Keling, 30 Oktober 2025 — Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD Kecamatan Keling kembali menggelar pertemuan rutin di SD Negeri 1 Bumiharjo. Kegiatan berlangsung dalam suasana penuh semangat kebersamaan, dihadiri oleh Pengawas SD Dabin 2 Ibu Anik Sri Murtini, S.Pd.SD, Pengawas SD Dabin 3 Bapak Rofik Mubarok, M.Pd., serta 32 kepala sekolah SD se-Kecamatan Keling.

Acara diawali dengan penuh khidmat melalui menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Jepara, yang menjadi simbol semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap daerah.

Kepala SDN 1 Bumiharjo, Bapak Kitriyanto, S.Pd., selaku tuan rumah, menyampaikan terima kasih atas kehadiran para kepala sekolah dan pengawas. Dalam laporannya, beliau mengungkapkan bahwa SDN 1 Bumiharjo kini memiliki 51 siswa, jumlah yang masih menunjukkan kepercayaan masyarakat mengingat sekolah yang berdekatan dengan madrasah. 

Selanjutnya, Ketua KKKS SD Kecamatan Keling, Bapak Sigap Yoga Waskito, M.Pd., menegaskan bahwa KKKS berperan sebagai pusat koordinasi kepala sekolah dalam menyelesaikan berbagai kendala dan berbagi solusi di satuan pendidikan. Ia berharap kehadiran para pengawas dapat memberikan arahan dan informasi penting dari dinas pendidikan.

Dalam arahannya, Ibu Anik Sri Murtini, S.Pd.SD., mengawali dialog dengan menanyakan permasalahan mendesak yang dihadapi sekolah. Ia mengingatkan pentingnya evaluasi kinerja guru dan kepala sekolah, serta menyampaikan jadwal Sumatif Akhir Semester (SAS) yang akan dilaksanakan pada 1–6 Desember 2025.

Beliau juga menekankan partisipasi sekolah dalam Gerakan Jepara Bersih, dengan kegiatan seperti Jumat Bersih Sekolahpemilahan sampahbelanja tanpa kantong plastik, dan pembuatan biopori di lingkungan sekolah.

Sementara itu, Bapak Rofik Mubarok, M.Pd., mengingatkan kemungkinan adanya sidak dari Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Dikpora Jepara. Beliau juga menyampaikan bahwa masih tersedia kuota 360 sekolah untuk program revitalisasi tahun 2026, dan mendorong kepala sekolah untuk segera menyiapkan proposal. Selain itu, beliau menyampaikan rencana pengangkatan kepala sekolah dari guru senior guna mengisi kekosongan jabatan di beberapa sekolah.

TKA SD 2025

Dalam sesi materi inti, dibahas pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) SD yang direncanakan pada Maret–April 2025. TKA bukanlah kegiatan wajib, namun sangat disarankan untuk memetakan kemampuan peserta didik sebagai bahan pertimbangan saat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Penutup

Pertemuan KKKS SD Kecamatan Keling kali ini menegaskan pentingnya sinergi, kolaborasi, dan komitmen antar kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Melalui koordinasi yang solid, diharapkan seluruh sekolah di Kecamatan Keling dapat menjadi lembaga pendidikan yang unggul, bersih, dan berkarakter.

Keling, 30 Oktober 2025   — Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD Kecamatan Keling kembali menggelar pertemuan rutin di   SD Negeri 1 Bumi...
SD Negeri 2 Tunahan Kamis, 30 Oktober 2025