Assalamu'alaikum ...

🌟 SD Negeri 2 Tunahan – "Cerdas dalam Pikiran, Luhur dalam Perilaku" – Langkah Kecil Mengubah Masa Depan – Bersama SD Negeri 2 Tunahan, Mari Wujudkan Mimpi 🌟
Menu
SD Negeri 2 Tunahan

Asesmen Tartil Al-Qur’an Melalui Aplikasi CintaQu: Upaya Penguatan Kompetensi dan Profesionalisme Guru PAI di Era Digital



Sebagai bagian dari komitmen Kementerian Agama Republik Indonesia dalam meningkatkan mutu dan profesionalitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI), pelaksanaan Asesmen Tartil Al-Qur’an melalui aplikasi CintaQu kini menjadi agenda penting dalam program pengembangan kompetensi guru. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap guru agama Islam tidak hanya memiliki kemampuan pedagogik dan profesional, tetapi juga kemahiran dalam membaca Al-Qur’an secara tartil dan sesuai kaidah ilmu tajwid.

Selama ini, guru PAI menjadi figur teladan bagi peserta didik dalam hal pemahaman dan pengamalan ajaran Islam. Karena itu, kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar merupakan dasar utama yang harus dimiliki oleh setiap pendidik agama. Asesmen ini diharapkan menjadi cerminan komitmen guru PAI dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an, sekaligus menjadi sarana introspeksi diri untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas pribadi sebagai pengajar yang berakhlak dan berilmu.

Pelaksanaan asesmen dilakukan secara virtual melalui aplikasi CintaQu, sebuah inovasi digital yang dirancang untuk memfasilitasi proses penilaian tartil Al-Qur’an dengan efisien dan transparan. Guru PAI yang telah terdaftar di sistem SIAGA (Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama) diwajibkan mengikuti asesmen ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Menariknya, kegiatan ini memiliki batas waktu pelaksanaan, yakni mulai tanggal 1 hingga 15 November 2025. Dalam rentang waktu tersebut, seluruh guru PAI diharapkan dapat menyelesaikan asesmen sesuai jadwal yang diberikan masing-masing. Penentuan batas waktu ini dimaksudkan agar pelaksanaan asesmen berjalan tertib, terkoordinasi, dan dapat dievaluasi secara nasional.

Dalam pelaksanaannya, peserta akan diminta membaca potongan ayat Al-Qur’an yang ditampilkan pada layar monitor hingga selesai. Penilaian dilakukan langsung oleh asesor profesional secara daring, dengan fokus pada empat aspek utama, yaitu:

  1. Makharij Al-Huruf (tempat keluarnya huruf)

  2. Shifat Al-Huruf (sifat-sifat huruf)

  3. Ahkam Al-Huruf (hukum-hukum huruf)

  4. Ahkam Al-Mad wa Qoshr (panjang dan pendek bacaan)

Setiap aspek memiliki bobot penilaian yang menentukan skor akhir, dengan nilai maksimal 100 poin. Asesmen ini hanya dilakukan sekali tanpa kesempatan mengulang, sehingga setiap peserta harus mempersiapkan diri secara matang.

Persiapan bukan hanya dalam hal kemampuan membaca Al-Qur’an, tetapi juga kesiapan teknis. Peserta diwajibkan memastikan perangkat yang digunakan berfungsi baik, terutama mikrofon, kamera, dan stabilitas jaringan internet. Aplikasi CintaQu dapat diakses melalui perangkat Android maupun komputer, memberi keleluasaan kepada peserta dalam memilih media yang paling nyaman digunakan.

Salah satu guru PAI peserta asesmen dari SD Negeri 2 Tunahan Jepara berbagi pengalaman, “Saat sesi penilaian berlangsung, tiba-tiba mikrofon perangkat saya tidak berfungsi. Asesor dengan sabar menyarankan agar saya mengganti device. Alhamdulillah, setelah beralih menggunakan ponsel, asesmen dapat dilanjutkan dan berjalan lancar hingga selesai.”

Kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa persiapan teknis sama pentingnya dengan kesiapan spiritual dan akademik. Dalam pelaksanaan asesmen yang berlangsung secara daring, kendala kecil bisa menjadi penghambat besar bila tidak diantisipasi sejak awal.

Lebih dari sekadar evaluasi kemampuan membaca Al-Qur’an, asesmen ini membawa pesan moral yang mendalam bagi seluruh guru PAI di Indonesia: bahwa profesionalisme guru tidak hanya diukur dari pengetahuan, tetapi juga dari ketulusan dalam menjaga kesucian kalam Allah.

Sebagai pendidik agama, guru PAI diharapkan terus memperkuat niat dan semangatnya dalam memperdalam bacaan Al-Qur’an. Jadikan asesmen ini bukan sebagai beban, melainkan momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan memperbaharui semangat dakwah pendidikan Islam di sekolah.

"Guru PAI bukan hanya pengajar ilmu, tetapi pembawa cahaya iman dan akhlak bagi generasi muda. Jadikan setiap huruf yang dibaca sebagai amal, dan setiap kesalahan sebagai pelajaran menuju kesempurnaan."

Dengan semangat tersebut, pelaksanaan Asesmen Tartil Al-Qur’an melalui aplikasi CintaQu yang berlangsung dari tanggal 1 sampai 15 November 2025 menjadi langkah nyata Kementerian Agama dalam menyiapkan guru-guru PAI yang cerdas, berkompeten, dan berintegritas Qur’ani, sejalan dengan cita-cita pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

3 komentar

  1. Semoga di lancarkan ..... Amiinnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. kebetulan asesor saya, selain cantik dan muda, juga baik hati. bisa pilih waktu, tadi sambil nyetir berhenti sebentar 5 menitan, selesai... h h h h

      Hapus